Senin, 22 Maret 2010

Kompensator

Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian dipengaruhi oleh banyaknya beban yang digunakan yang bersifat induktif dan kapasitif. Beban induktif (+) membutuhkan daya reaktif sedangkan beban kapasitif (-) mengeluarkan daya reaktif. Pemakaian beban induktif yang berlebihan dapat mengakibatkan pemborosan. Dalam penggunaan energi listrik, pelanggan tidak hanya dibebani daya aktif (kW) tetapi juga daya reaktif (kVAR) yang menghasilkan daya nyata yang disuplai oleh PLN. Apabila daya tersebut diperbesar maka rugi daya akan terjadi, daya aktif (kW) akan berkurang hal ini berarti suplai daya dari PLN harus ditambah yang berarti pula penambahan biaya. Untuk itu diciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menghemat pemakaian energi listrik dalam rumah tangga. Umumnya alat seperti ini biasa dikenal dengan Energy Saver. Namun, untuk menghindari salah persepsi, dalam tulisan ini kita akan menamakan alat yang sedang populer tersebut sebagai kompensator daya (sebab belum tentu Energy Saver). Alat kompensator daya ini dipromosikan dapat menghemat pemakaian energi listrik hingga 30%. Alat kompensator daya ini hanya berupa black box sehingga tidak dapat diketahui isi dalam atau hardwarenya. Umumnya komponen dan Sirkit dalam dari alat ini dicor (ditutup padat) dengan suatu material isolasi, misalnya resin. Alat kompensator daya ini mempnyai fungsi pengaruh tertentu terhadap sistem, yaitu fungsi memberikan pengaruh perubahan terhadap kondisi sistem.
Ada dua jenis alat kompensator untuk rumah tangga yang banyak beredar di pasaran, yaitu : jenis A, kompensator daya yang pemasangannya pararel terhadap pengguna listrik atau beban, dan jenis B, kompensator daya yang pemasangannya seri terhadap pengguna listrik atau beban. Dari dua jenis yang beredar tersebut, yang paling banyak dijumpai dipasaran adalah kompensator daya jenis pemasangan pararel. Perbandingannya kira-kira adalah sembilan dibanding 1 untuk jenis pemasangan pararel.
Jenis A merupakan kompensator daya reaktif induktif yang mempunyai manfaat seperti halnya suatu kompensator daya reaktif. Sehingga dapat diduga bahan utama dari kompensator daya ini adalah kapasitor. Cara kerja kapasitor yang dipasang secara pararel ini adalah dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya reaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil. Besarnya nilai kapasitansi dari kompensator daya berkisar sekitar 20 µF dengan nilai daya reaktif kapasitif sekitar 332 VAr.
Besarnya rupiah dari pemakaian energi listrik yang disedot oleh pengguna listrik tidak dapat dikurangi dengan pemasangan alat kompensator daya jenis ini. Sedangkan kemampuan mengurangi rugi hantaran sangat rendah, karena hantaran instalasi rumah umumnya tidak terlalu panjang. Untuk rumah tinggal pada umumnya, penghematan yang dapat diperoleh dari pemasangan kompensator daya ini hanya berkisar hanya Rp. 3000,- s/d Rp. 5000,- per bulan. Kondisi inipun dapat dicapai jika faktor daya dari beban listrik di rumah tersebut sangat jelek ( cos φ = 0,5 ). Bila factor daya beban sudah baik, maka pemasangan kompensator daya justru akan menaikkan rupiah per bulan.
Jenis B merupakan alat penurun catu daya atau catu tegangan ke pengguna listrik. Komponen dalam dari alat kompensator daya jenis ini tidak diketahui, karena seluruh komponen dalam dari alat ini disegel dengan cara dicor (ditutup padat) menggunakan bahan isolasi padat (umumnya resin), sehingga prinsip kerja rincinya tidak diketahui pula secara pasti. Ada dugaan bahwa prinsip kerja alat ini adalah dengan menurunkan catu tegangan ke beban menggunakan suatu impedansi kombinasi induktif dan kapasitif. Impedansi induktif berfungsi menurunkan catu tegangan, sedangkan kapasitor diarahkan untuk memperbaiki faktor daya. Sebagai hasil keluaran dari pemasangan alat kompensator daya jenis seri ini adalah diperoleh penurunan pemakaian daya nyata (watt), tegangan catu ke beban juga dibuat turun. Daya nyata yang diserap beban dengan pemasangan alat ini memang dapat turun 15% hingga 20%, tetapi tegangan catu juga turn hingga 20%.
Kompensator daya jenis ini sangat tidak layak dan tidak dianjurkan dipakai, karena menyebabkan penurunan kinerja penggunaan listrik yang dapat berakibat penurunan efisiens dan umur penggunaan listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar