Senin, 22 Maret 2010

Isolator

Isolator yang biasa digunakan pada saluran udara yang dioperasikan pada tegangan tinggi adalah : bahan porselin, bahan gelas, dan bahan polimer.
Untuk mendapatkan sifat-sifat listrik dan mekanis yang baik dari bahan porselin, harus dipilih suhu pemrosesan yang sesuai. Isolator porselin yang baik secara mekanis mempunyai kuat dielektrik kira-kira 60 kv/cm, kuat tekan dan kuat tariknya masing-masing 70.000 kg/cm2 dan 500 kg/cm2.
Isolator bahan gelas banyak digunakan sebagai isolator pasangan luar (outdoor insulator) atau isolator saluran udara (overhead insulator).
Isolator bahan polimer menunjukkan performansi yang baik pada beberapa kondisi, terutama untuk daerah berpolusi.
Isolator saluran udara dapat diklasifikasikan menjadi : isolator pasak, isolator piring, isolator batang panjang, isolator pos saluran, dan isolator pos pin.
Isolator pasak terdiri dari beberapa bagian yang disambungkan satu sama lain.
Sejumlah isolator piring dihubungkan secara seri dengan menggunakan sambungan logam , membentuk satu rentengan.
Isolator batang panjang terdiri dari silinder porselin dengan kerutan-kerutan dan ujung-ujungnya diperkuat dengan dua tutup logam yang disemenkan.
Isolator pos saluran terbuat dari porselin yang bagian bawahnya diberi tutup besi cor yang disemenkan pada porselin serta pasak baja yang disekrupkan padanya.
Isolator pos pin digunakan pada daerah yang membutuhkan kehandalan tinggi.

Karakteristik isolator:
a. Karakteristik mekanik
Gaya tarik terhadap isolator yang telah dipasangkan relatif besar.
b. Karakteristik elektrik
Isolator terdiri dari bahan isolasi yang diapit oleh elektroda-elektroda.

Kegagalan isolator:
a. Isolator pecah.
b. Bahan isolasi berlubang-lubang.
c. Ketidakmurnian bahan isolasi.
d. Bahan tidak dapat mengkilap.
e. Tekanan secara mekanis.
f. Flashover.

Parameter Isolator :
IEC Publikasi 36 memberikan saran untuk mempertimbangkan parameter-parameter dalam pemakaian isolator di daerah polusi, sebagai berikut :
- Faktor bentuk (form Factor – FF)
- Faktor Profil
- Perbandingan jarak dua shed berurutan dengan panjang shed bergantung (the ratio of shed interval to shed overhang), dan
- Sudut kemiringan shed

Rugi-rugi Isolator :
a. Frekuensi, makin tinggi frekuensi makin tinggi pula rugi-rugi
b. Medan, makin tinggi medan listrik makin tinggi pula rugi-rugi
c. Konstanta rugi-rugi, makin tinggi konstanta rugi-rugi makin tinggi pula rugi-rugi isolator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar