Krisis energi listrik saat ini merupakan suatu permasalahan yang cukup pelik di Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Bali. Kebutuhan akan energi listrik semakin hari semakin besar. Namun, energi listrik yang diproduksi dan didistribusikan oleh PLN tidak dapat mengimbangi laju kebutuhan energi listrik yang semakin bertambah tersebut. Sebagai solusi, PLN pun mengeluarkan kebijakan pemadaman bergilir yang cukup merugikan konsumen. Orang pun berusaha mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Meskipun kini banyak sumber energi alternatif yang sedang dikembangkan seperti pembangkit listrik tenaga solar sel, tenaga panas bumi, dan nuklir, masih jarang kita dengar listrik yang dihasilkan dari makhluk hidup. Padahal, makhluk hidup dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang terbaharukan karena dapat dikembangbiakkan.
Salah satu mahluk hidup yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai penghasil listrik adalah Electrophorus electricus atau yang lebih dikenal sebagai belut listrik. Binatang ini mampu menghasilkan energi listrik yang besar saat ada rangsangan dari luar. Ketika ada mangsa atau musuh, belut listrik dapat menghasilkan listrik dengan cara menempelkan kepala (sebagai kutub negatif) dan ekornya (kutub positif) ke tubuh mangsanya tersebut.
Sumber listrik pada belut listrik berasal dari sel-sel tubuhnya yang terdapat pada bagian ekor. Belut listrik dapat menghasilkan tegangan hingga ±600 Volt, sebuah nilai tegangan yang dapat untuk dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga setelah diproses. Dengan pemanfaatan sumber energi listrik alternatif dari belut listrik, maka pemadaman listrik bergilir bukanlah masalah besar bagi rumah tangga. Selain itu, juga turut membantu mengurangi beban pasokan listrik rumah tangga dari PLN. Dengan berkurangnya beban, maka akan dapat menghemat BBM yang harus dipasok untuk pembangkit listrik.
Salah satu mahluk hidup yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai penghasil listrik adalah Electrophorus electricus atau yang lebih dikenal sebagai belut listrik. Binatang ini mampu menghasilkan energi listrik yang besar saat ada rangsangan dari luar. Ketika ada mangsa atau musuh, belut listrik dapat menghasilkan listrik dengan cara menempelkan kepala (sebagai kutub negatif) dan ekornya (kutub positif) ke tubuh mangsanya tersebut.
Sumber listrik pada belut listrik berasal dari sel-sel tubuhnya yang terdapat pada bagian ekor. Belut listrik dapat menghasilkan tegangan hingga ±600 Volt, sebuah nilai tegangan yang dapat untuk dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga setelah diproses. Dengan pemanfaatan sumber energi listrik alternatif dari belut listrik, maka pemadaman listrik bergilir bukanlah masalah besar bagi rumah tangga. Selain itu, juga turut membantu mengurangi beban pasokan listrik rumah tangga dari PLN. Dengan berkurangnya beban, maka akan dapat menghemat BBM yang harus dipasok untuk pembangkit listrik.
1 komentar:
wek ngeri pakai belut listrik..
nyawa taruhanya
Posting Komentar